Selasa, 01 Januari 2019

KOMUNITAS SEPEDA FIXIE BEKASI




KOMUNITAS SEPEDA FIXIE BEKASI




 Pada mulanya, ia hanyalah sebuah alat transportasi praktis untuk menerobos padatnya lalu lintas di New York Amerika. Penggunanya bukan kawula muda atau orang kaya, tetapi para pengirim paket pos, surat kabar, dan majalah, agar tidak terlambat ke tempat tujuan. Sudah tentu hal ini menarik perhatian khalayak, sepeda yang sering terlihat di lintasan balap itu mulai bermunculan di jalan raya.
Sepeda ini dinamakan sepeda Fixie atau fixied gear. Gear tunggal di bagian belakang langsung terhubung ke bagian pedal oleh rantai. Sehingga pada saat menggenjot pedal, ban belakang akan berputar kencang dan ikut menggerakkan pedal. Bila ingin berhenti, kita mesti menekan pedal sepeda menyesuaikan kecepatan putaran roda belakang.
Seiring berjalannya waktu, demam sepeda fixie sudah merambah ke pelbagai negara. Di Indonesia, khususnya di kota besar, pengguna sepeda ini kebanyakan anak muda. Kalau di Amerika digunakan untuk memburu waktu layaknya pebalap sepeda, di Indonesia sepeda fixie justru dijadikan gaya hidup. Di kota-kota besar seperti di Bekasi, sepeda fixie sering sekali dijumpai di tempat nongkrong anak muda. Mereka asyik berputar-putar dengan fixie bersama teman sebaya. Di Bekasi misalnya, pecinta sepeda unik ini dapat dijumpai di alun-alun bekasi, kawasan GOR, atau bahkan di perumahan.
“Asyik, tidak terlalu capek. Roda di belakang muternya kencang, genjotnya pelan aja udah jalan,” ungkap Dedi yang sedang asyik berbicang dengan teman-temannya di Perumahan Rawalumbu Bekasi , sembari tetap duduk di sadel sepeda.
Bentuk frame (ragangan) sepeda ini sangat simpel, hanya terbentuk dari besi lurus yang tersambung membentuk segitiga sebagai ragangan utamanya. Stangnya pun sangat sederhana. Roda sepeda fixie memiliki diameter yang luas, namun bannya sangat tipis. Biasanya, penggemar fixie mengecat sendiri bagian-bagian sepeda itu. Maka jangan heran bila di jalan banyak ditemui fixie dengan aneka warna.
Sepeda fixie mempunyai merek dan harga yang beragam, dari mulai Rp1,5 juta hingga Rp6 jutaan.Harga sepeda fixie dengan komponen seadaanya, paling murah mencapai Rp1,5 juta. Sedangkan yang lebih bagus lagi bisa mencapai Rp2,5juta. Namun biasanya, merek sepeda fixie yang sudah terkenal mematok harga minimal Rp4 juta. Ini adalah merek-merek dari luar negeri.
“Saya beli yang Rp1,5 juta di Bekasi Barat, tapi banyak komponen yang saya ganti lagi,” kata Dedi sambil mengangumi sepeda kebanggaannya.
Bila ingin mempunyai sepeda fixie yang sesuai dengan selera, kita dapat merakitnya sendiri. Untuk itu kita mesti membeli rangka kosong atau rangka polos, lalu dicat menggunakan warna yang sesuai. Selain itu, ada juga sepeda biasa yang bisa diubah menjadi sepeda fixie. Misalnya mengganti frame, pedal, roda, maupun menambahkan aksesoris lain untuk fixie yang sudah jadi.
Keunggulan sepeda fixie ialah tidak terikat pada produk pabrikan, melainkan hasil dari hasil modifikasi pemiliknya. Sebagian besar pecinta fixie kegiatannya adalah hunting komponen. Ini bisa dilakukan melalui internet, atau dari teman ke teman. Setiap tahun harga sepeda fixie dan komponennya semakin mahal. Padahal, komponen yang ada pada sepeda balap ini dulu tidak begitu diminati. Di Bekasi, penjual sepeda fixie banyak dijumpai , biasanya mereka memasarkannya lewat internet di jejaring sosial seperti facebook, twetter, ataupun “kaskus.us.”
Pecinta sepeda fixie di Bekasi cukup banyak, khususnya anak muda.  Di jalan-jalan perumahan atau di taman kota pengguna sepeda fixie tidak sulit didapati. Untuk pergi ke sekolah, mereka lebih bangga menggunakan sepeda fixie dibandingkan menggunakan motor. Penggunanya bukan hanya  laki-laki, perempuan pun banyak.
“Daripada bergaya pakai motor, mendingan pakai fixie. Bersepeda kan sehat,”


Sekian artikel saya yang ke-77, berikutnya saya akan membahas tentang Komunitas sepeda Di Bandung





Tidak ada komentar:

Posting Komentar