Sabtu, 08 Desember 2018

KOMUNITAS BMX TEMANGGUNG



KOMUNITAS BMX TEMANGGUNG



Gaya BMX terinspirasi dari trend motocross yang berawal pada tahun 1970 di California Selatan, Amerika Serikat. Ketika itu, banyak anak-anak yang mulai memacu sepeda mereka di trek tanah. Sampai saat ini, kepopuleran BMX telah merajalela hingga ke berbagai penjuru dunia.
Salah satu yang terkena virus BMX adalah Indonesia. Banyak kalangan, dari anak-anak hingga dewasa yang hobi dengan sepeda BMX. Akan tetapi, kini trend penggunaan sepeda BMX tidak hanya mencakup untuk moda transportasi harian.
Cakupan dari fungsi sepeda BMX bahkan kini lebih mengarah ke prestasi. Tak sedikit pemakaian sepeda BMX digunakan dalam adu skill di berbagai kompetisi atau hanya sekadar alat untuk menunjukkan atraksi. Tak dipungkiri pula, saat ini komunitas pecinta sepeda BMX bisa ditemukan di banyak lokasi.

Satu wilayah yang para muda-mudinya terjangkit demam sepeda BMX adalah Kota Temanggung, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Di kabupaten yang banyak memiliki dataran tinggi dan pegunungan ini, lahirlah komunitas sepeda BMX Pendopo Street Temanggung.
"Pendopo Street sudah lama berdiri, sejak tahun 2001. Awal mula lahirnya Pendopo Street, saya dan beberapa teman sesama penghobi BMX ketemu di Pendopo Alun-alun Temanggung. Lalu kita sepakat bikin komunitas BMX. Kalau nama Pendopo Street sendiri berasal dari tempat pertama kali nongkrong, yaitu di Pendopo Kabupaten Temanggung," buka Didi, salah satu pendiri Pendopo Street.
Komunitas BMX Pendopo Street Temanggung pada awal mula berdiri memiliki sekitar 25 anggota. Namun kini karena banyaknya kesibukan para membernya, hanya menyisakan 10an orang. "Gak ada syarat khusus kalau mau gabung. Yang penting sama-sama penghobi sepeda BMX. Gak punya BMX juga boleh kalau mau gabung," sambung Didi.

Meski hanya memiliki jumlah anggota yang terbilang sedikit, namun BMX Pendopo Street Temanggung hingga kini masih solid dengan beragam kegiatan. Mereka masih sering kumpul setiap malam -khususnya malam minggu- untuk berlatih atau sekadar silaturahmi. Momen ini juga mereka manfaatkan untuk bertukar informasi seputar trik-trik freestyle terbaru, mereparasi sepeda, dan juga menyebar info lomba.
"Kegiatan kami saat ini lebih sering ikut-ikut baksos (bakti sosial). Selain itu juga, kita sering menghadiri undangan untuk mengisi acara di berbagai kegiatan," papar Didi dalam perbincangan santainya dengan jurnalis SPORTKU.com.

Tak hanya menjadi 'sarang' untuk menambah teman. Namun keberadaan BMX Pendopo Street Temanggung juga ikut andil dalam mendongkrak prestasi, atau bisa dikatakan turutmempopulerkan Kota Temanggung ke luar daerah. "Sering juga ikut lomba, di Semarang, Jogja, Kendal hingga Pekalongan. Paling jauh pernah ikut lomba di Jakarta," singkat Didi.
Saat ini, lokasi favorit untuk nogkrong para member BMX Pendopo Street Temanggung ada di Tugu Jam atau Titik Nol KM Temanggung. Atau jika lokasi ini sedang ramai pengunjung, maka alun-alun menjadi alternatif selanjutnya bagi BMX Pendopo Street Temanggung.
"Kalau main atraksinya mau lebih maksimal lagi, kita biasanya ke GOR Kowangan. Di sana ada beberapa alat untuk mendukung atraksi. Ada rel besi, jumpingan, box seperti meja, jadi membuat penampilan teman-teman BMX Pendopo Street Temanggung lebih meriah," tutup Didi.

Sekian artikel saya yang ke-58, berikutnya saya akan membahas tentang Komunitas sepeda Gunung Tangerang





Tidak ada komentar:

Posting Komentar