KOMUNITAS BMX TEMANGGUNG
Gaya BMX terinspirasi dari trend motocross yang berawal pada tahun 1970 di
California Selatan, Amerika Serikat. Ketika itu, banyak anak-anak yang mulai
memacu sepeda mereka di trek tanah. Sampai saat ini, kepopuleran BMX telah
merajalela hingga ke berbagai penjuru dunia.
Salah satu yang terkena virus BMX adalah Indonesia. Banyak kalangan, dari
anak-anak hingga dewasa yang hobi dengan sepeda BMX. Akan tetapi, kini trend
penggunaan sepeda BMX tidak hanya mencakup untuk moda transportasi harian.
Cakupan dari fungsi sepeda BMX bahkan kini lebih mengarah ke prestasi. Tak
sedikit pemakaian sepeda BMX digunakan dalam adu skill di berbagai kompetisi
atau hanya sekadar alat untuk menunjukkan atraksi. Tak dipungkiri pula, saat
ini komunitas pecinta sepeda BMX bisa ditemukan di banyak lokasi.
Satu wilayah yang para muda-mudinya terjangkit demam sepeda BMX adalah Kota
Temanggung, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Di kabupaten yang banyak
memiliki dataran tinggi dan pegunungan ini, lahirlah komunitas sepeda BMX
Pendopo Street Temanggung.
"Pendopo Street sudah lama berdiri, sejak tahun 2001. Awal mula lahirnya
Pendopo Street, saya dan beberapa teman sesama penghobi BMX ketemu di Pendopo
Alun-alun Temanggung. Lalu kita sepakat bikin komunitas BMX. Kalau nama Pendopo
Street sendiri berasal dari tempat pertama kali nongkrong, yaitu di Pendopo
Kabupaten Temanggung," buka Didi, salah satu pendiri Pendopo Street.
Komunitas BMX Pendopo Street Temanggung pada awal mula berdiri memiliki
sekitar 25 anggota. Namun kini karena banyaknya kesibukan para membernya, hanya
menyisakan 10an orang. "Gak ada syarat khusus kalau mau gabung. Yang
penting sama-sama penghobi sepeda BMX. Gak punya BMX juga boleh kalau mau
gabung," sambung Didi.
Meski hanya memiliki jumlah anggota yang terbilang sedikit, namun BMX
Pendopo Street Temanggung hingga kini masih solid dengan beragam kegiatan.
Mereka masih sering kumpul setiap malam -khususnya malam minggu- untuk berlatih
atau sekadar silaturahmi. Momen ini juga mereka manfaatkan untuk bertukar
informasi seputar trik-trik freestyle terbaru, mereparasi sepeda, dan juga
menyebar info lomba.
"Kegiatan kami saat ini lebih sering ikut-ikut baksos (bakti sosial).
Selain itu juga, kita sering menghadiri undangan untuk mengisi acara di
berbagai kegiatan," papar Didi dalam perbincangan santainya dengan
jurnalis SPORTKU.com.
Tak hanya menjadi 'sarang' untuk menambah teman. Namun keberadaan BMX
Pendopo Street Temanggung juga ikut andil dalam mendongkrak prestasi, atau bisa
dikatakan turutmempopulerkan Kota Temanggung ke luar daerah.
"Sering juga ikut lomba, di Semarang, Jogja, Kendal hingga Pekalongan. Paling
jauh pernah ikut lomba di Jakarta," singkat Didi.
Saat ini, lokasi favorit untuk nogkrong para member BMX Pendopo Street
Temanggung ada di Tugu Jam atau Titik Nol KM Temanggung. Atau jika lokasi ini
sedang ramai pengunjung, maka alun-alun menjadi alternatif selanjutnya bagi BMX
Pendopo Street Temanggung.
"Kalau main atraksinya mau lebih maksimal lagi, kita biasanya ke GOR
Kowangan. Di sana ada beberapa alat untuk mendukung atraksi. Ada rel besi,
jumpingan, box seperti meja, jadi membuat penampilan teman-teman BMX Pendopo
Street Temanggung lebih meriah," tutup Didi.
Sekian artikel saya yang ke-58, berikutnya saya akan membahas
tentang Komunitas sepeda Gunung Tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar