KOMUNITAS SEPEDA GUNUNG TANGERANG
Para
pecinta sepeda pasti sudah sangat mengenal komunitas sepeda gunung Indonesia
Mountain Bike (MTB) Community Jalur Pipa Gas (JPG). Komunitas sepeda gunung
yang didirikan tahun 1995 ini, telah berulang kali menggelar berbagai even
penting untuk tingkat nasional dan internasional.
Ketua
Indonesia Mountain Bike Community Jalur Pipa Gas, Devin menjelaskan, komunitas
yang berdomisili di Jalan Raya Lengkong Gudang Timur (Leguti), Kota Tangerang Selatan
(Tangsel) ini merupakan komunitas sepeda gunung tertua dan terbesar di
Indonesia.
“Karenanya,
hingga saat ini telah menjadi barometer sepeda gunung nomor cross-country di
negeri tercinta ini,” kata Devin.
Devin
melanjutkan, dalam hal even yang membesarkan nama komunitas dan mengharumkan
nama Tangsel, pihaknya telah melakukan banyak hal.
“JPG
Race 3 M Tahun 2004 sebanyak 3 series, MTB Trend 2007 & 2008 yang dihadiri
ribuan pengunjung serta club dan komunitas sepeda seluruh Indonesia. Endurance
10 lap / 4 jam di JPG Mountain Bike Park yang diikuti 180 peserta atlit dan non
atlet,” terang Devin.
“Belum
lagi, even JPG Bight Ride / Night Race, JPG XC Race Championship yang diikuti
ratusan atlet dan non atlet. JPG BSD Race 1-3 hingga JPG-Kemenpora Bike Marathon
dan MTB XC Open Championship. Masih banyak even yang telah kami laksanakan,”
tambah Devin.
Namun,
mulai timbul kendala disaat track area JPG yang berlokasi di Leguti tersebut
mulai ditembok dan alat-alat berat mulai beroperasi.
“Track
area itu tanahnya Sinar Mas dan sekarang ingin dibangun, kami tidak bisa
berkata apa-apa. Karena memang milik Sinar Mas,” papar Devin.
Akhirnya,
komunitas sepeda gunung itu terancam tak bisa melakukan pelatihan dan
aktifitasnya, karena track areanya mulai di pasang pagar dan beroperasinya alat
berat.
Kemudian,
Devin bersama pengurus JPG lainnya mencoba mencari solusi ke Pemerintah Kota
Tangerang Selatan (Tangsel).
“Kami
coba mencari solusi ke Pemkot Tangsel. Karena, Sangat disayangkan bila
komunitas sebesar JPG yang sudah mengharumkan nama Tangsel ini harus mencari
track area ke daerah lain,” jelasnya.
Denmen,
pengurus JPG lainnya menambahkan, pihaknya berharap agar Pemkot Tangsel dapat
menyediakan lahan yang dapat dijadikan track area. Agar, JPG dapat terus
berekspresi dan terus melahirkan atlit-atlit professional yang kedepannya tetap
membawa harum nama Tangsel.
“Kami
berharap Pemkot Tangsel dapat mendengar aspirasi kami untuk penyediaan lahan
track area,” pungkas Denmen.
Sekian artikel saya yang ke-59, berikutnya saya akan membahas
tentang Komunitas sepeda Gunung Di Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar